Senin, 06 Juli 2009

Military Sciences and Technology

Military science is the process of translating national defence policy to produce military capability by employing military scientists, including: theorists, researchers, experimental scientists, applied scientists, designers, engineers, test technicians, and military personnel responsible for prototyping. In so doing, military science seeks to interpret policy into what military skills are required, which, by employing military concepts and military methods, can use military technologies, military weapon systems, and other military equipment to produce required military capability.

Military science involves creation of theories, concepts, methods and systems applicable to the functions and activities of the armed forces, usually undertaken to increase overall military capability by increasing efficiency, effectiveness and simplicity of complex concepts, methods and systems used in military operations in peace during a war. Military science is the means by which military personnel obtain military technology, weapons, equipment and training to satisfactorily provide military capability as required by the national defence policy to achieve specific strategic goals. Military science is also used to establish enemy capability as part of technical intelligence.

In military history, Military Science had been used during the period of Industrial Revolution as a general term to refer to all matters of military theory and technology application as a single academic discipline, including that of the deployment and employment of troops in peacetime or in battle.

In military education, Military Science is often the name of the department in the education institution that administers officer candidate education. However, this education usually focuses on the officer leadership training and basic information about employment of military theories, concepts, methods and systems, and graduates are not military scientists on completion of studies, but rather junior military officers.

Military education and training

Military education and training is a process which intends to establish and improve the capabilities of military personnel in their respective roles.

Military education can be voluntary or compulsory duty. Before any person gets authorization to operate technical equipment or be on the battle field, they must take a medical and often a physical test. If passed, they may begin primary training.

The primary training is recruit training. Recruit training attempts to teach the basic information and training in techniques necessary to be an effective service member.

To achieve this, service members are drilled physically, technically and psychologically. The drill instructor has the task of making the service members fit for military use.

After finishing basic training, many service members undergo advanced training more in line with their chosen or assigned specialties. This range from navy training to studies of explosives. In advanced training, military technology and equipment is often taught.

Many large countries have several military academies, one for each branch of the service, that offer college degrees in a variety of subjects, similar to other colleges. However, academy graduates usually rank as officers, and as such have many options besides civilian work in their major subject. Higher ranking officers also have further educational opportunities.

Kamis, 02 Juli 2009

The United States Secretary of Defense (SecDef)

Seals Joint Chiefs of StaffMarinesArmyNavyAir Force

Visi dan Misi

Visi dan Misi

Visi
  • Mewujudkan Akademi Militer sebagai pusat keunggulan yang melaksanakan pendidikan pertama perwira melalui Jarlatsuh (Pengajaran Latihan dan Pengasuhan) yang serasi, didukung sarana dan prasrana yang memadai agar melahirkan perwira TNI AD profesional yang ber-Trisakti Wiratama, serta mempunyai daya saing ditingkat nasional dan internasional.

Misi
  • Menyelenggarakan pendidikan pertama perwira TNI AD setingkat akademi dan pendidikan dasar chandradimuka bagi calon prajurit taruna Akademi TNI.
  • Menyelenggarakan pendidikan pertama perwira prajurit karier TNI (Semapa PK) serta kursus intensif bahasa inggris bagi perwira remaja yang selesai melaksanakan sekolah dasar kecabangan.

Kurikulum AKMIL

Kurikulum Akmil

Kurikulum Akmil 2002
( SURAT KEPUTUSAN KASAD NOMOR : SKEP / 375 / X / 2002 )


  1. Waktu.
    Pendidikan dilaksanakan selama 3 tahun ( 6 semester ) yang terdiri dari 156 minggu @ 46 jam Pelajaran, dengan total 7176 Pelajaran

  2. Tujuan Pendidikan.
    Membentuk Taruna Akmil untuk menjadi Perwira TNI AD yang memiliki sikap & perilaku sebagai prajurit saptamarga, pengetahuan & ketrampilan dasar golongan Perwira, berkemampuan intelektual setingkat akademi serta jasmani yang samapta & siap mengikuti pendidikan selanjutnya.

  3. Sasaran Pendidikan.
    Keluaran Akmil diharapkan menjadi perwira TNI AD yang memiliki kemampuan di 3 bidang meliputi :

    • Bidang Sikap dan PerilakuDijabarkan dalam subjek pembinaan kejuangan dan kepribadian yang meliputi pembinaan rohani, pembinaan mental ideologi dan pembinaan tradisi dan sejarah.
    • Bidang Pengetahuan dan Ketrampilan.Kemampuan dibidang ini meliputi bidang-bidang / materi sebagai berikut :
      1. Bidang Militer Umum, yang dijabarkan dalam masalah Doktrin, Permildas, Intel, Pengetahuan senjata, Menembak, Ilmu Medan, Teknik Tempur Dasar, Pengetahuan Kecabanagn dan Pembinaan TNI AD.
      2. Bidang Militer Kecabangan berupa Taktik dan Teknik Kecabangan.
      3. Bidang Strategi berupa pengetahuan dasar strategi.
      4. Bidang Militer Taktik yang terdiri dari Taktik Reguler, dan Taktik Non Reguler
      5. Bidang Penyelenggaraan Olah Yudha yang meliputi Pembinaan Latihan dan Latihan Blok (misalnya Lat Praja Bhakti, Lat Sitarda, Lat Widya Yudha, Lat Pramuka Yudha, lat Dasar Para, Lat dasar Mengemudi, OJT dan sebagainya).
      6. Bidang Pengetahuan Kodal yang meliputi Berfikir dan berkomunikasi serta pengetahuan Dinas Staf.
      7. Bidang Hukum dan HAM yang meliputi masalah pengetahuan hukum serta HAM.
      8. Bidang Pengetahuan dan Teknologi yang meliputi pengetahuan Matematika, IPA, dan Teknologi, Pengetuhan Sosial, Pengetahuan Ekonomi, pengetahuan Bahasa dan Pengetahuan Psikologi.
      9. Bidang Administrasi dan manajemen yang meliputi Pengetahuan Manajemen Umum, Manajemen hankamneg, Masalah Administrasi serta Pengetahuan Jasmani Umum.
    • Bidang Pembinaan Jasmani.yang meliputi Medan Tangkas, Senam Militer, Perkelahian Militer, Kesegaran Jamani serta Ketangkasan Jasmani Umum.

  4. Pembagian Kurikulum Akmil.
    Selama 3 tahun kurikulum Akmil dibagi menjadi 5 macam kurikulum, yaitu Kurikulum Jurusan Umum / Tempur, Jurusan Umum / Zeni, Juruan Umum / Peralatan, Jurusan Umum / perhubungan dan Jurusan Administrasi.

  5. Penentuan Jurusan.
    Sesuai dengan kebijaksanaan yang berlaku, selama mengikuti pendidikan di Akmil, para taruna dijuruskan sebagai berikut :

    1. Tk - I. Taruna Tk - I dibagi menjadi jurusan Umum ( untuk taruna yang berasal dari SMU - IPA ) dan jurusan administrasi ( untuk taruna yang berasal dari SMU - IPS ).
    2. Tk - II. Sama dengan Tk - I, hanya pada saat menjelang kenaikan tingka, taruna jurusan Umum melaksanakan psikotest untuk menentukan jurusan pada Tk - III..
    3. Tk - III. Taruna Tk - III, terdapat 5 jurusan, yaitu sesuai dengan hasil psikotest yang dilaksanakan pada akhir Tk - II, yaitu jurusan Tempur, jurusan Teknik Zeni, Teknik Pal, Teknik Hub dan jurusan Administrasi. Pada saat menjelang akhir pendidikan, taruna jurusan Tempur dan jurusan administrasi melaksanakan psikotest utnuk menetukan kesenjataan / kecabangan. Dengan demikian maka, setelah para taruna ini lulus dari Akmil, mereka akan menyandang kesenjataan / kecabangan sebagai berikut :
      • Taruna jurusan Tempur akan menyandang corps Infantri, Kavaleri, atau Artileri ( Armed / Arhanud ).
      • Taruna jurusan Teknik akan menyandang corps Zeni, Peralatan atau Perhubungan (sesuai dengan hasil psikotest pada saat akhir Tk - II).
      • ¨ Taruna jurusan Administrasi akan menyandang corps Intendans, Angkutan, Topografi, Polisis Militer, ajudan Jendaral atau Keuangan.

  6. Beban Studi Departemen.
    Selama 3 tahun program pendidikan, terdiri dari 5007 Jam Pelajaran ( termasuk latihan blok ) dan 214 Mata Pelajaran terbesar untuk 8 departement

Bissmilahirrohmanirrohim

Assalmulikum wr.wb.

"Semoga kedamaian senantiasa melingkupi hati dan semesta ini"